Sejarah Singkat STAI YPIQ Baubau: Sebuah Perjuangan untuk Pendidikan Islam di Buton
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YPIQ Baubau, berdiri tegak di Bumi Buton sejak tahun 1993. Didirikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Qaimuddin, STAI YPIQ Baubau lahir dari semangat para penggagasnya untuk melestarikan pendidikan Islam di wilayah eks Kesultanan Buton.
Berawal dari Relokasi IAIN Alauddin Baubau
Pada tahun 1987, Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 merelokasikan beberapa fakultas di lingkungan IAIN di seluruh Indonesia, termasuk IAIN Baubau yang direlokasi ke Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini menjadi titik awal berdirinya STAI YPIQ Baubau.
Surat Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang Menjadi Katalisator
Setahun kemudian, pada tahun 1993, STAI YPIQ Baubau mendapatkan Surat Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang Nomor: D-l/PP.00.9/459/1993 tanggal 12 Mei 1993. Surat tersebut menghentikan penerimaan mahasiswa baru di IAIN Alauddin Baubau, termasuk di STIT YPIQ Baubau yang saat itu masih berstatus Filial.
Keputusan tersebut dikhawatirkan akan merenggut kesempatan bagi masyarakat Buton yang mayoritas beragama Islam untuk mengenyam pendidikan tinggi Islam di tanah kelahirannya. STAI YPIQ Baubau, yang telah berdiri sejak tahun 1971 dan berkontribusi besar dalam pembangunan di Buton, terancam terhapus dari peta pendidikan tinggi Islam di wilayah tersebut.
Inisiatif dan Semangat para Penggagas
Tergerak oleh rasa kepedulian, beberapa alumni IAIN dan tokoh masyarakat di Buton berinisiatif untuk mendirikan STAI YPIQ Baubau. Para penggagas ini, di antaranya Drs. H. Sahiruddin Udu, Drs. La Jadi Jaya, H. Amsyil Zanynu, BA, Drs. La Madju Azali, Drs. Aryad H. Anwar, dan Drs. Lutfi Hasmar, bersatu untuk memastikan kelanjutan pendidikan Islam di Buton.
Perjuangan Menuju Pengakuan Resmi
Para penggagas menemui Bupati Buton, Kolonel ZTI Saidoe, untuk meminta arahan dan dukungan. Atas arahan bupati, mereka kemudian menemui Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang, Dra. Hj. Rasdiyanah, yang juga menjabat sebagai Koordinator Kopertais Wilayah VIII Indonesia Bagian Timur.
Pertemuan tersebut membuahkan hasil. Rektor IAIN Alauddin menugaskan Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VIII, Drs. H. Muhammad Ahmad, untuk datang ke Baubau dan memberikan bimbingan serta solusi terkait kelanjutan pendidikan Islam di wilayah tersebut.
Berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Qaimuddin dan STAI YPIQ Baubau
Berdasarkan bimbingan dan arahan Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VIII, didirikanlah Yayasan Pendidikan Islam Qaimuddin untuk menaungi pendidikan Islam di Buton. STAI YPIQ Baubau, sebagai perguruan tinggi Islam di bawah naungan Yayasan, resmi didirikan pada tahun 1993.
STAI YPIQ Baubau memulai perjalanannya dengan dua jurusan: Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (Dakwah). Pada tahun 2000, STAI YPIQ Baubau membuka program Diploma 2 untuk Program Studi PGTKI/RA dan pada tahun 2003 untuk Program Studi PGSDI/MI.
Seiring perkembangannya, STAI YPIQ Baubau terus berinovasi dan membuka program studi baru, yaitu Pendidikan Guru Agama Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yang sebelumnya bernama PGRA.
Semangat yang Tak Padam
Hingga saat ini, STAI YPIQ Baubau terus berkontribusi dalam mencerdaskan generasi muda di Buton dan sekitarnya. Semangat para penggagasnya yang didasari oleh rasa kepedulian dan kegigihan menjadi inspirasi bagi STAI YPIQ Baubau untuk terus maju dan berkembang.
All Rights Reserved. © 2024 STAI YPIQ Baubau